TfClBUdoGUM6BSO0TfYlGUziBY==

Resep Terhindar dari Perselingkuhan dalam Islam

Perselingkuhan adalah sejenis perbuatan yang bisa dikatakan pengkhianatan terhadap pasangannya. Lalu, bagaimana cara terhindar dari perselingkuhan dalam Islam?
(Sumber foto: haibunda.com)

BERITAINHIL.com - Jakarta : Selama bulan Ramadan 2022, media menghadirkan program tanya jawab seputar Islam atau Tajil. Kali ini, tanya jawab seputar Islam membahas tentang cara menghindari perselingkuhan dalam Islam.


Tanya

Apakah Islam memiliki cara untuk menghindari terjadinya perselingkuhan?


Jawab

Narasumber: Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rumadi Ahmad




Assalamualaikum Wr. Wb.


Bagaimana cara kita untuk menghindari terjadinya perselingkuhan?


Perselingkuhan itu sekarang ini menjadi perbincangan banyak kalangan. Yang dimaksud perselingkuhan di sini adalah perbuatan yang dilakukan oleh pasangan suami istri, di mana dia menjalin hubungan dengan orang lain, yang bukan pasangannya.


Kalau kita lihat ini sesuatu gejala yang umum,terutama di kalangan artis sering terjadi pemberitaan melalui infotainment, tapi sebenarnya ini problem banyak orang.


Kalau ditanya resepnya? memang tidak ada resep yang jitu untuk mengatasi persoalan ini. Tetapi, kalau orang sudah terikat di dalam perjanjian perkawinan, karena perkawinan itu pada dasarnya adalah hubungan perjanjian, akad perjanjian antara dua orang yang punya komitmen untuk hidup bersama.


Orang-orang yang terikat di dalam komitmen dan perjanjian bersama itu, dia memang harus berupaya sekuat tenaga supaya apa yang sudah dia komitmenkan itu bisa terus dirawat dan tidak dia cederai.


Oleh karena itu sebenarnya perselingkuhan adalah sejenis perbuatan yang bisa dikatakan pengkhianatan terhadap pasangannya.


Islam sangat melarang orang melakukan pengkhianatan atau tidak menepati apa yang sudah dia janjikan.


Al-Qur'an mengatakan:


Bahwa apa yang sudah kita janjikan itu harus kita penuhi, semua yang kita janjikan itu pada saatnya akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT.


Oleh karena itu, kita harus berupaya sekuat tenaga supaya perjanjian kita, terutama perjanjian perkawinan yang dilakukan dengan proses yang sakral menurut ketentuan agama, itu tetap harus kita pelihara, dan tetap berupaya menghindarkan diri dari hal-hal yang bisa menimbulkan pengkhianatan.


Hal itu bisa kita lakukan jika di antara pasangan suami istri ada komunikasi yang baik, ada upaya bersama, saling menghargai satu dengan yang lain, tidak menuntut kesempurnaan, tapi harus mempunyai kesiapan untuk menerima kekurangan dari pasangan kita.


Kalau menerima kelebihan orang gampang, semua orang bisa. Namun kalau menerima kenyataan kekurangan yang ada dalam pasangan kita itu memang membutuhkan kelapangdadaan.


Oleh karena itu, orang yang menikah, yang sudah memiliki perjanjian pernikahan, harus terus berupaya dan selalu berdoa kepada Allah SWT, mudah-mudahan kita diberi kekuatan untuk memenuhi, menunaikan apa yang sudah kita janjikan dalam ikatan perkawinan.


Demikian semoga bermanfaat.


Wassalamualaikum Wr. Wb


Sumber : CNN Indonesia.

Comments0

Type above and press Enter to search.