BERITAINHIL.com - Tembilahan ; Indragiri Hilir (Inhil) merupakan sebuah Kabupaten yang memiliki luas wilayah, jumlah penduduk, sumber daya alam dan potensi pertanian yang cukup besar.
Untuk membangun dan mengembangkan potensi dari Pertanian Kabupaten Indragiri Hilir yang besar dan strategis tersebut diperlukan perencanaan yang didukung data dan informasi spasial yang lengkap, up to date, andal serta dapat dipertanggungjawabkan.
Terkait hal tersebut, Pemerintah mulai menginisiasi kegiatan pemetaan yang dilakukan oleh masyarakat setempat yang dianggap lebih mengetahui wilayahnya masing-masing. Kegiatan tersebut dikenal dengan “Pemetaan Partisipatif”.
Dalam “Pemetaan Partisipatif”, masyarakat secara bersama-sama terlibat dalam proses pengumpulan data dan analisis terkait problem dan isu di sekitar mereka melalui identifikasi dan penggambaran fitur geospasial dengan menggunakan Aplikasi Web Pemetaan yang telah dirancang oleh Pusat data dan Informasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Sejalan dengan hal tersebut, DPTPHP Kabupaten Indragiri Hilir melakukan sosialisasi Geospasial yang berbasis Pemetaan Lahan Secara Partisipatif kepada penyuluh dan petani di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
Pelaksanaan sosialiasi geospasial ini salah satunya dilaksanakan di Wilayah kerja BPP Kempas yang dihadiri oleh para penyuluh dan perwakilan petani yang berada di Wilayah kerja BPP Kempas (Kecamatan Kempas, Kecamatan Tempuling dan Kecamatan Enok).
Kepala Dinas PTPHP Umar Hamdi, S.Pt dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi geospasial ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada petani dan penyuluh terkait kondisi spasial dan status lahan yang ada dalam rangka pembangunan pertanian di Kabupaten Indragiri Hilir.
"Kegiatan sosialisasi Geospasial ini akan dilaksanakan di seluruh BPP yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir yaitu sebanyak 8 BPP (BPP Tembilahan, BPP Kotabaru, BPP Sungai Piring, BPP Kempas, BPP Pulau Kijang, BPP Sapat, BPP Pelangiran, dan BPP Guntung) yang pelaksanaannya dimulai pada Bulan Agustus hingga bulan september 2023," Tambahnya.
Lebih lanjut, "Sosialisasi Geospasial ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan wawasan kepada petani dan penyuluh terkait pengukuran lahan pertanian melalui pemetaan pada WebGis pemetaan lahan Petani yang telah dirancang oleh Pusdatin Kementerian Pertanian sehingga petani dan penyuluh mampu melakukan pengukuran lahan secara partisipatif menggunakan aplikasi tersebut," Tutupnya.
Comments0