BERITAINHIL.com - TEMBILAHAN ; Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) tahun 2024 adalah fenomena yang bisa tercatat menjadi sejarah baru buat kabupaten Indragiri Hilir karena jelang pelaksanaan banyak sekali drama-drama politik yang tidak terduga terjadi di lapangan.
Sebut saja mulai aturan dari pusat yang memundurkan Pemilukada sekitar setahun sehingga membuat para tokoh politik berpikir keras saat ingin menghadapinya, ditambah lagi di injury time ada peraturan yang disahkan MK sehingga memperkecil Kouta kursi pencalonan.
Drama ini terus berlanjut hingga hari pendaftaran. Namun pada kali ini yang menjadi sangat fenomena adalah Partai Golongan Karya (Golkar) kenapa Partai Golkar ? Karena Partai berlambang pohon beringin ini adalah masternya dari segala partai dalam hal mengusung kandidat.
Sejak Pemilukada ini dipilih secara langsung oleh masyarakat, Partai Golkar tidak pernah kalah dalam bertarung dan yang lebih mantapnya lagi kader Partai Golkar tidak pernah kecolongan melepas kader potensinya untuk maju menggunakan perahu lain.
Di pemilu tahun 2024 ini sedikit agak berbeda, dimana Partai berlambang pohon beringin tersebut telah menetapkan Herman dan Yulianti sebagai kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati kabupaten Inhil tahun 2024.
Secara histori Yuliantini memang kader partai Golkar Inhil yang tercatat sudah beberapa periode duduk menjadi Anggota DPRD Inhil, namun jika dilihat pada tahun sebelumnya partai Golkar selalu tampil mengusung kader terbaiknya di nomor 1 dan tidak ada yang tercatat kader partai Golkar Inhil diusung oleh partai lain.
Kali ini tampak beda, terlihat kader terbaik Golkar Inhil yang merupakan Ketua DPRD Inhil, Sekretaris DPD yakni, Dr. H. Ferryandi malah diusung oleh DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Inhil.
Terlihat dalam koalisi, PKB memasangkan Ferryandi dan Dani M Nursalam menjadi Calon Bupati dan Wakil Bupati Inhil.
Percaturan ini menjadi tanda tanya oleh masyarakat, tapi secara langsung Ferryandi sudah lugas menjelaskan secara lugas dari semua kronologi perjalanan politik yang sudah dilewati melalui cuplikan video pendek yang diunggah di akun Facebook.
Meskipun terdengar cerita di dalamnya penuh haru, tapi Ferryandi adalah seorang politikus sejati yang tetap tegar dan menerima semua atas keputusan partai.
Dalam penjelasannya dia menyebutkan bahwa pengabdian nya selama 31 tahun tergabung di Partai Golkar, sudah bertungkus-lumus bersama membesarkan DPC Partai Golkar, kini Ferryandi meskipun dengan berat hati tapi di ujung waktu harus berpisah arah di partai berwarna kuning itu.
Ia juga menyebutkan bahwa sebelumnya disampaikan secara resmi dari DPD 2 melalui rapat pleno maupun juga disampaikan DPD 1 juga ke DPP Partai Golkar dirinya akan maju bertarung pada Pilkada ini.
"Pada saat ini sebagaimana surat keputusan DPP Partai Golkar beberapa waktu yang lalu, maka partai Golkar merekomendasikan mencalonkan yaitu, saudara Herman dan saudari Yuliantini untuk maju sebagai salah satu calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Indragiri Hilir. Walaupun saya juga adalah kader sejatinya partai Golkar dimana sebelum pemilu yang lalu saya ditugaskan oleh partai Golkar sebagai salah satu kandidat calon Bupati Indragiri Hilir," ucap orang yang akrab disapa Bang Ferry itu.
Ferry menambahkan, dirinya tetap menerima segala keputusan dari partai Golkar, dan sekarang Ia sudah fokus menata harapan ke depan, ikhlas menerima atas redha Allah SWT.
"Rumah saya selama ini adalah partai Golkar, namun saya tetap patuh, tunduk dan taat selaku kader partai Golkar untuk menerima dengan lapang dada dengan kesabaran, ikhlas, reda dan sangka baik saja pada Allah bahwa bukan itu rejeki saya untuk berlayar bersama partai Golkar pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2024-2029," sebutnya.
Untuk diketahui, sebelum Ferryandi dinyatakan bukan orang yang diusung Partai Golkar, segala tahapan yang diminta oleh partai sudah dilaksanakannya semua. Kemudian untuk survey sendiri Ferryandi merupakan tokoh paling populer dan paling tinggi dari calon yang ada.
"Saya rasa bagi saya cukup pengabdian saya di partai Golkar karena saya sekertaris partai Golkar, saya ketua DPRD saat ini, artinya cukuplah rasanya yang mesti saya penuhi bahkan apa yang menjadi instruksi-instruksi partai selama ini saya patuh termasuk juga melaksanakan survei. Dan alhamdulillah survei yang diamanahkan DPP Partai Golkar melalui LSI (Lembaga Survei Indonesia red) saya adalah survei paling tinggi dari pada seluruh calon-calon yang ada. Namun partai Golkar tidak memberikan kepercayaan pada kadernya sendiri untuk maju pada pilkada ini mungkin takdir Allah lah yang mengantarkan saya maju pada pilkada Bupati pada tahun ini lewat PKB," ungkap Mantan Sekretaris DPC Partai Golkar Inhil itu.
Dengan kelapangan dada, Ferry mengatakan dirinya sudah tidak mempersoalkan siapa yang diusung partai Golkar. Dia mengajak untuk terus maju bersama-sama karena dirinya sudah diusung maju Pilkada bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Saya tidak mempermasalahkan itu, yang penting kita bersama-sama. Insyaallah juga Alhamdulillah pada saat ini saya dipercayakan juga oleh PKB mengusung saya menjadi Bupati Kabupaten Indragiri Hilir berpasangan dengan Pak Dani," katanya.
Di sisi lain Ferryandi memberikan apresiasi buat sahabatnya yakni Partai PKB yang sudah memberikan ruang untuknya sehingga bisa berlayar di tahun 2024 ini.
"Saya memberikan apresiasi yang sangat mendalam, ternyata PKB memberikan ruang yang luar biasa buat saya," ujar Ferry.
Dan sebelum mengundurkan diri, Ferryandi menyempatkan diri menandatangani surat rekomendasi untuk Yuliantini maju pada Pilkada 2024 sebagai Calon Wakil Bupati Inhil yang berpasangan dengan Herman.
"Saya sudah menandatangani surat rekomendasi salah satu syarat Calon Wakil Bupati yang diusung oleh partai Golkar yaitu Saudari Yuliantini, kakak saya dan sahabat saya," pungkasnya.
Setelah melakukan penandatanganan pada surat rekomendasi partai Golkar untuk Yuliantini, Ferryandi dalam kesempatan itu juga menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Sekretaris DPC Partai Golkar Inhil.
Comments0