![]() |
Kondisi lahan masyarakat di Desa Kuala Sebatu yang terendam banjir di duga dari luapan air kanal PT SAGM. |
BERITAINHIL.com - Kuala Sebatu ; Banjir besar yang melanda Desa Kuala Sebatu, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir, memicu keresahan di kalangan petani. Air yang meluap diduga berasal dari kanal PT Setia Agrindo Mandiri (SAGM), menyebabkan kesulitan dalam bercocok tanam.
Untuk mencari solusi terbaik, Pemerintah Desa Kuala Sebatu menggelar musyawarah bersama masyarakat di Aula Kantor Desa Kuala Sebatu, Jum'at (14/3/2025).
Kepala Desa Kuala Sebatu, Ns. Budi Wibowo, S.Kep, menyatakan bahwa musyawarah ini bertujuan untuk mencari solusi jangka pendek dan panjang guna menangani banjir yang berulang kali merugikan petani. Namun, perwakilan dari desa-desa tetangga yang turut diundang tidak hadir dalam pertemuan tersebut.
"Mungkin mereka merasa hanya Desa Kuala Sebatu yang terdampak, tapi kami tetap akan berkoordinasi dengan desa tetangga dan pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir," ujar Budi Wibowo.
Ia menjelaskan bahwa selain curah hujan tinggi dan sungai yang semakin dangkal, aliran air dari kanal PT SAGM menjadi penyebab utama banjir. Akibatnya, sekitar 1.200 hektare lahan pertanian terancam gagal panen, dan hasil pertanian masyarakat tidak bisa dijual ke pasar maupun pabrik karena jalanan tergenang air.
Langkah Penyelesaian
Dalam musyawarah ini, masyarakat menyepakati beberapa langkah strategis untuk mengatasi banjir, di antaranya:
1. Gotong royong massal melibatkan RT, RW, dan dusun untuk membersihkan anak parit dan batas wilayah.
2. PT SAGM diharapkan memberikan bantuan bibit kepada petani sebagai bentuk kompensasi.
3. Mendesak DPRD agar mempertanyakan kembali komitmen pihak perusahaan dalam penanganan banjir.
Yang dimana sebelumnya telah disepakati oleh pihak perusahaan waktu melaksanakan pertemuan di Ruang Rapat Lantai 5 Kantor Bupati Inhil, bersama Pemerintahan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Kamis (20/10/22) lalu.
Dari hasil tersebut bersepakat untuk mengambil langkah-langkah dalam mengatasi permasalahan banjir yang terjadi, sebagai berikut:
A. Sasaran jangka pendek dalam mengatasi permasalahan banjir yaitu dengan melaksanakan pekerjaan pembersihan sungai Batang Tuaka lebih-kurang 18.800 meter dengan target utama membersihkan gulma dan/atau tumbuhan lainnya yang menutup dan/atau mengganggu aliran sungai.
B. Untuk melaksanakan sasaran jangka pendek sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka BWSS III (Balai Wilayah Sungai Sumatera III) Provinsi Riau bersedia menempatkan alat berat berupa excavator jenis amfibi di Desa Kuala Sebatu.
C. PT. SAGM bersedia menyediakan biaya operasional (berupa biaya BBM, biaya mobilisasi dan biaya operator) bagi excavator amphibi sebagaimana dimaksud;
D. Sasaran Jangka Panjang dalam mengatasi permasalahan banjir yaitu BWSS III (Balai Wilayah Sungai Sumatera III) Provinsi Riau sesuai dengan kewenangannya akan mengupayakan penanganan banjir.
E. PT.Setia Agrindo Mandiri (SAGM) akan berkontribusi dalam hal penanganan banjir yang diharapkan difasilitasi Pemerintah Kecamatan atau Kabupaten.
4. Mendorong PT SAGM membangun Kanal Gajah untuk mengatasi luapan air.
5. Melakukan koordinasi dengan desa tetangga, seperti Desa Pasir Emas, Sialang Panjang, Pekan Kamis, dan Sungai Raya untuk penanganan banjir yang lebih luas.
Budi Wibowo berharap hasil musyawarah ini dapat segera direalisasikan agar masyarakat tidak terus-menerus mengalami kerugian akibat banjir.******
Comments0